Pada saat keberangkatan, ketika mendarat di KL dari Jakarta ( karena rombongan kami pakai Air Asia), mata sudah di goda oleh yang namanya toko coklat. wuih... sebagai penggila coklat, tidak kulewatkan kesempatan untuk menilik dan ngubek toko demi melihat beraneka coklat dari berbagai merek yang dijual di situ. Just looking, karena ini the first day lady, masa jauh jauh berangkat dengan niat ibadah haji, sdh tergoda dengan toko coklat.? Ku wanti wanti diriku berkali kali dengan hal itu.
walaupun sempet juga kubisikan ke guide kami ( kebetulan wanita muda India), ntar kalo dari Mekkah selepas ibadah haji dan pasti nginap lagi di KL, tunjukin toko coklat terbesar ya..., Oh ok ma' am no problem,, katanya sambil tersenyum manis.
Trus, satu kota lagi yang dikunjungi selama 5 jam hanya untuk shopping yaitu Jeddah, krn ngga jadi nginap di kota ini, makanya travel bela belain , nyewa bus untuk ngangkut jamaah agar bisa belanja di kota itu. walaupun cuman bilangan beberapa jam, tetap aja belanja is belanja.Membandingkan shopping di tiga kota tersebut, saya pribadi bisa bilang, paling enak shopping di Madinah, Selain harganya relatif lebih murah, juga orang orang nya lebih ramah di banding di Mekkah. Sementara di Jeddah jangan pernah tertipu dengan nama toka " Ali Murah" dll yang mencantumkan kata murah, karena kenyataannya kalo dibandingkan dengan harga di Madinah, jauh lebih murah di Madinah. Saya sendiri membuktikan dengan berbagai produk seperti jam tangan atau kurma, atau coklat.Paling enak belanja merk branded, karena Saudi Arabia membebaskan bea barang mewah, maka sudah pasti harganya lebih murah dibanding di tanah air, Suatu hari, Pernah denger bisik bisik para ibu ketika di Madinah, bahwa ibu itu barusan beli tas seharga 6000 real, kalo di kurs sekitar 18 juta gitu. Alamak uang saku yang ku bawa aja ngga sampai separuhnya. miris miris...Ada juga seorang ibu ibu dirombongan kami yang luar biasa daya belinya, segala macam dia borong segala termos, teko yang warnanya ngecling itu ..cincin bukan cuman satu tapi 7, katanya sih buat oleh oleh para ponakan dan sodara. sampai sampai segala belanjaannya harus di kirim melalui jasa kurir khusus dan so pasti pakai biaya lagi. Kebanyakan jamaah wanita merasa ngga afdol kalo di Mekkah atau Madinah kalo ngga beli Emas. ( Alhamdulillah tidak termasuk diriku). padahal harga emas di sana dibanding di Indonesia jauh lebih mahal. Kata mereka sih mau mengambil berkahnya . Hah ? berkah apa pula. beli emas ya tetap beli emas, walaupun belinya di tanah suci.Kembali ke belanjaan saya yang satu koper tadi, pusing juga gimana nih ngangkutnya, padahal bagasi jamaah ngga boleh lebih dari 30 kg. akhirnya jalan terbaik adalah menyedekahkan isi satu koper dari tanah air, baju ihram, handuk handuk, baju gamis untuk di berikan ke petugas kebersihan di masjid ( kebetulan rata rata TKW dari Indonesia. Sehingga koper yang sudah kosong bisa di isi dengan belanjaan tadi. Aman deh.... ngga nambah koper dan bagasi plus ngga harus ada pengeluaran extra.walaupun saya ngga beli emas di sana, tadi saya sempet narsis di depan toko emas , nih... buktinya hahaha