Apa yang harus kita lakukan ketika remaja kita curhat " Umi, I like someone ... and she likes me too, may I be her my close friend?"
Reaksi pertama, Seharusnya bersyukur sangat sangat bersyukur bahwa Anak kita mau terbuka ttg hal ini kepada ortunya ,entah kepada ayah atau ibunya. Reaksi kedua lagi lagi bersyukur bahwa anak kita sama normal nya dengan remaja yang lain, memiliki rasa suka dengan lawan jenis.
Reaksi ketiga baru khawatir, bisakah dia berteman dengan lawan jenis , tanpa melanggar norma norma etika dalam agama ?
Apa yang harus kita lakukan ?
Tindakan pertama adalah , mendengarkan dan tentu saja mengijinkannya untuk berteman sepanjang pertemanannya sesuai dengan syariat agama. Melarangnya berteman sama dengan menciptakan "pemberontak", karena kita tidak bisa mengawasi 24 jam kehidupannya dan apa yang dilakukannya dalam masa itu.
Kedua memberikan bacaan ttg etika bergaul dalam Islam agar dia memiliki wawasan luas ttg hal itu dan mampu menjaga dirinya dari pengaruh pengaruh negatif dalam pergaulan. Memilih memberi bacaan menurut saya adalah lebih baik, ketimbang memberi "sederet ceramah dan nasihat" secara lisan karena anak anak sekarang merasa dia sudah lebih tahu ttg banyak hal. Belum tentu 1 jam kemudian hal hal yang kita sampaikan masih di ingatnya.
Memberi bacaan juga membuat dia lebih rajin membaca dan merasa dihormati sebagai individu dewasa.
Pada saat saat tertentu , seharusnya orangtua memang memperlakukan anaknya sebagai individu dewasa yang setara untuk saling sharing dan diskusi secara efektif.
Next ... Memintanya untuk mengenalkan "someone who he likes" dan mencoba menjalin komunikasi . Paling tidak kita mengetahui siapa sih yang disukainya.
Dalam kesempatan bertemu dengannya, kita harus menahan diri untuk tidak menyinggung hal itu , kecuali dia yang memulai, dan itu berarti dia siap berkomunikasi walaupun hanya empat mata.
Yang saya amati dan rasakan ( biasanya seorang ibu pasti memiliki feeling lebih ttg apa yang dirasakan anak anaknya), proses menyukai seseorang bagi bbrp orang bukanlah hal yang sederhana, dan itu menjadi point plus, banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk berkata ya, dan sharing kepada ortunya. Paling tidak ada aspek kedewasaan di sisi ini. Harapannya aspek ini tetap melekat sehingga bisa menjaga relationshipnya berada pada koridor syar'i dari sisi agama.
Semoga Allah senantiasa memberinya petunjuk dari sisi NYA.
Syukur syukur jika pertemanannya dapat menjadi motivasi extra untuk tampil dan berprestasi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar