Kamis, 14 November 2013

Perjalanan (4) Mina adalah ujian sesungguhnya

Seluruh jamaah haji tanpa terkecuali harus menginap di Mina selama minimal 4 hari , yaitu sehari menjelang Hari Arofah (8 Dzulhijah), 9  Dzulhijah di Arofah, mabitnya di Musdalifah , 10 Dzulhijah  dan 2 atau 3 hari  di hari hari tasrik (11,12,13 Dzulhijah).

Di Mina, segalanya serba terbatas, walaupun  untuk jamaah haji Khusus (Plus), terbatas tempat tidur, terbatas toilet, sehingga harus antri kapanpun  saat perlu. Urusan makanpun harus antri... mengular bagai naga meliuk liuk... Perlu dan sangat sangat dibutuhkan kesabaran level dewa ( kata seorang temen). Belum lagi menghadapi seribu satu perilaku jamaah dari berbagai daerah. Ada yang ogah ngantri, ada yang main serobot, ada yang minta di prioritaskan,ada yang ngga sabaran...
Yang paling sering harus di lafazkan adalah kalimat istigfar.... dan doa untuk orang lain yang mungkin tanpa di sadarinya berbuat dzalim kepada kita atau orang lain.
Jangan pernah mengumpat atau "merasani" dalam hati.. atas perilaku jamaah lain. Apalagi sampai bertengkar atau berdebat. karena semua itu akan membatalkan niat Ihram yang sudah kita tanamkan dalam hati. ( selama di Mina minimal 3 hari kita memakai pakaian Ihram dan tentu saja melekat semua konsekwensi larangannya).
Yang paling baik.. ya itu tadi, Istigfar dan berdoa untuk kebaikan orang lain, even orang tsb berbuat kurang baik terhadap kita. Semoga Allah memberikan petunjuk bagimu... semoga Allah memberikan berkahNYA, semoga Allah memberi kesabaran lebih bagi kita semua...

Mina adalah ujian terberat dalam ibadah Haji, bagaimana tidak, semua jamaah dari presiden sampai tukang sapu yang sedang berhaji saat itu harus menginap berhari hari di bawah tenda dan menggunakan fasilitas yang serba terbatas. Untuk jamaah haji khusus di dalam tenda tersedia kasur yang lumayan dengan ukuran  75 cm x 150 cm berdempet dempet kaya ikan asin di jemur.tidak ada jarak antar kasur bahkan untuk meletakkan tas bawaan sekalipun. sehingga diperlukan toleransi yang lumayan tinggi.  Apalagi jika ada satu rombongan yang ogah terpisah pisah dengan temennya ( padahal masih satu tenda juga). terpaksa "memaksa" orang lain untuk hijrah ke tempat lain.

Alhamdulillah... selama di Mina banyak kemudahan yang kurasakan, mendapat toilet yang bersih, antrinya sedikit, kebanyakan malah ngga antri saat aku perlu. Subhanallah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar