Selasa, 16 September 2014

ukuran sukses dan tidak sukses

Dalam moment reuni, selalu muncul ukuran sukses dan tidak sukses seseorang, disetiap pikiran walaupun tidak pernah tercetus secara vulgar.
Basa basi  seorang rekan lama adalah "sudah punya anak berapa? tinggal di mana sekarang ? kadang tercetus pertanyaan "masih kerja di tempat lama ?"
Dan tdk pernah seorang pun yang lancang menanyakan  "sekarang sudah posisi apa?" pakai mobil apa? depositonya sudah berapa? rumahnya ada berapa?
Tetapi... dalam perbincangan selanjutnya, maka perhatikan saja, mereka yang sukses dalam ukuran materi akan sedikit banyak berkisah ttg "kekayaan materinya" walaupun kadang hanya diselip selipkan, atau menunggu seseorang bertanya ttg usahanya, kemudian langsung di respon dengan panjang lebar ttg kesuksesannya. ( karena pertanyan tersebut memang sudah di tunggu -tunggu).
hanya sedikit orang sukses  yang dengan rendah hati " menyimpan "cerita kehebatannya.

Yang merasa punya anak anak hebat, tak mau kalah, bercerita ttg "kehebatan" masing masing anaknya, dengan harapan mendapat tatapan kagum dan terpana dari orang lain.
Semua orang ingin dipandang sukses dan berhasil dalam hidupnya.
Sementara bagi mereka yang kurang beruntung dengan ukuran kesuskesan materi atau tidak punya anak yang layak dibanggakan, hanya akan menjadi pendengar yang santun, sesekali menimpali dengan  kalimat pendek  " oh.. hebatnya suamimu..." wah... anakmu hebat banget".
kadang ketika si sukses balik bertanya ( basa basi sebenarnya ) " bagaimana dengan anakmu? maka si pendengar setia hanya bercerita pendek ttg berapa anaknya dan saat ini sekolah atau bekerja di mana. cukup itu. tanpa ada yang bisa di lebih-lebihkan.

moment reuni dan silaturahim seperti ini akhirnya menjadi moment yang tidak menyenangkan bagi  mereka yang merasa biasa saja. Tetapi justru menjadi moment yang ditunggu -tunggu oleh mereka yang merasa sukses.
Sebenarnya... apa makna sukses itu ?
Sukses adalah ketika berhasil mencapai impian ( cita-cita) , kata seorang rekan. maka hati hatilah dengan impian atau cita-cita yang kita cetuskan. karena akan menjadi barometer kesuksesan dari sudut pandang kita.
Masih banyak orang terbelenggu dengan ukuran sukses duniawi : yaitu punya usaha maju, posisi hebat , harta melimpah.  Ya... itu memang tidak salah, karena itu salah satu ukuran kesuksesan secara awam.
Ada juga yang mengukur sukses dari kemampuan membesarkan keturunan, Jadi jika punya anak anak hebat, membanggakan orang tua dengan berbagai prestasinya, maka itulah kesuksesan.
Ada juga yang bilang, sukses itu jika mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, singkatnya adalah  di dunia memiliki harta dan tak pernah melupakan kehidupan di akhirat dengan amar ma'ruf nahi munkar.
Yang jelas setiap orang memiliki pandangan tentang kesuksesan, bervariasi  dari berbagai sudut pandang. tak ada satu pun yang salah...
yang salah adalah ketika bersilaturahim ke rumah seorang rekan lama, kemudian kita melihat rumah yang mewah dan seketika kita merasa iri dengan kesuksesan nya dan membandingkan dengan rumah mungil kita,  lalu kita melupakan rasa syukur bahwa kita sampai saat ini tidak kurang suatu apapun karena Allah sesungguhnya menyayangi kita.
Jadi...mulailah pagi dengan perasaan syukur kepada NYA, karena sesungguhnya kesuksesan adalah ketika kita selalu merasa cukup dan bersyukur atas karuniaNYA sepanjang waktu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar