Rabu, 10 Agustus 2016

Sabar itu pemberian ALLAH...



Sessi   khusus saat akupunktur,

Rutin seminggu sekali di hari Rabu pagi, aku mengantar suami ke Dokter untuk therapy akupunktur, Sebenarnya jadwal praktek buka jam 09.00 pagi, tetapi karena pertemanan dengan sang dokter, maka kami selalu bisa dapat private time jam 08.00 pagi sd jam 09.00.

Selama menunggu akupuntur, aku selalu mendapat pencerahan dari sang dokter. Dari mulai masalah yin dan yang ( dalam dunia pengobatan cina, sampai soal tauhid). Aku merasa mendapat dua manfaat selama sessi theraphy ini, satu  manfaat akupunktur nya, satu lagi yang tak ternilai sebenarnya masalah pencerahan tadi.
Seperti pagi ini, kata sakti yang sangat membekas adalah  “ Sabar itu pemberian Allah karena ketaatan kita padaNYA. “

Sering sekali aku merasa sabar itu karena usahaku karena bersungguh sungguh tabah menghadapi suatu kejadian. Sabar itu karena aku orang yang tidak mau berkonflik dengan orang lain. Sabar itu adalah perilaku yang kutampilkan saat menghadapi orang orang yang sulit di pahami.

Ternyata semua definisi sabarku lenyap dengan hikmah  pagi ini.
Sabar itu pemberian Allah, bukan karena mau kita. Jika kita diberi oleh Allah kesabaran karena ketaatan kita, maka itulah kesabaran yang hakiki, kesabaran yang teruji, kesabaran yang sudah tidak bisa di ganggu gugat dan kesabaran yang tidak terbatas.
Jadi hilangkan kata kata klise " sabar itu  ada batasnya !!!! "  karena sabar yang merupakan pemberian ALLAH tiada batasnya.

Ikhlas pun demikian…
Maka, belum lah pantas aku diberi kesabaran itu, karena ketaatanku pada NYA belum layak di ganjar dengan  pemberian setinggi  itu. Sabar & ikhlas. Tetapi jangan pernah menyerah dengan Rahmat Allah. Terus  berjuang untuk mendapatkannya..

Kembali ke Therapy, lantas pertanyaan berikutnya, Apa tujuan therapy selama ini? Berharap kesembuhan? Berharap kenormalan kembali?
Nampaknya Aku harus setting paradigm dan tujuan dari semua usaha yang kami lakukan selama ini, semua yang kita lakukan untuk pengobatan karena Allah meminta kita berusaha, dengan cara yang Allah tunjukan ,  hasil akhir kembali kepada Allah. Allah punya hak prerogatif atas diri kita.

Seperti kata Pak Dokter, jika kemudian Allah mengijinkan kita bisa berlari kembali, sesungguhnya hal itu tidak berarti apa apa dibanding Sifat Sabar & ikhlas yang Allah anugrahkan pada kita pada akhirnya.

Subhanallah....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar