Hari ketiga ,
masih di Gili Trawangan, sempet nyasar di tengah pulau, karena ceritanya mau by pass menikmati sunset di balik pulau... ngga taunya... balik pulau itu jauhhhhhh banget. dan akhirnya memutuskan kembali setelah mendengar suara gemuruh pertanda mo hujan.
hari keempat,
kembali ke Mataram dan langsung check in di Idoop hotel, lumayan bagus dengan tarif 350 ribuan, dapat breakfast, tempatnya di tengah kota, deket mall mataram.
karena sudah janjian dengan seorang sahabat yang move ke Mataram, ngga lama kemudian di jemput... trus makan siang di ayam taliwang... lanjut ke pink beach.
ketika kirim ke temen foto pantai tersebut, dia bilang kok beda sama yg di promosi ya...?
seperti ini....
yahhhh ini sih hasil fotoshop. :-p
tapi memang kalo kita datang di pagi hari, sinar matahari membuat pasir pantainya terlihat lebih pinki, ketimbang datang di sore hari...
hari kelima~ keliling lombok berburu pantai...
tapi dimulai ke tempat pembuatan tenun lombok dulu...,
trus lanjut ke desa SADE, desa asli masyarakat sasak yang merupakan penduduk asli Pulau Lombok
dari SADE yang sudah berada di Lombok tengah, kita ke pantai KUTA LOMBOK dan pantai Tanjung An...
so beautifulll Masya ALLAH
Ngga perlu ke luar Indonesia... , cukup ke Lombok... dan segala jenis pantai nan eksotik bisa kita temukan...
Ini masih minus, karena belom ke water fall...
Insya Allah jika ada rejeki, kesempatan dan Allah memberi kesehatan, akan berburu water fall di Lombok...
Selasa, 22 Maret 2016
Lombok nan eksotik (1)
Pertengahan tahun lalu, dalam sebuah obrolan ngalor ngidul dengan seorang teman, tercetus ide jalan-jalan ke Lombok dengan memanfaatkan hari kejepit di tahun 2016.
Akhirnya.... after Sun Eclipse di tanggal 9 Maret 2016, beberapa menit kemudian terbanglah kami menuju Lombok....
Allah memang Maha Luar Biasa mewujudkan mimpi mimpimu...
---------------------------------------------------------
Berdua suami , kami memilih rute pergi transit Surabaya ( Bpp - Sby - Mataram) dan Pulangnya Transit Makasar ( Mataram - Makasar - Bpp).
Selama 6 hari , kami " explore" Lombok.. wuih.... explore... padahal cuman menikmati doang ;-)) hehehhe...
hari Pertama : Tiba di BIL (Bandara Internasional Lombok ) yang terletak di Praya ~ Lombok Tengah, langsung cus ke senggigi by Damri, tarif per orang Rp. 35.000, melewati Mataram kota sekitar 1,5 jam nyampe senggigi langsung di depan Sendok hotel. Check in, ngaso ngaso.... bentar, trus... jalan ke pantai di depan hotel sekitar 300 meter, menikmati sunset ( katanya sih sunset di Senggigi salah satu sunset terbaik yang bisa dinikmati di Indonesia).
Wow... Senggigi penuh manusia, mungkin karena ini hari libur nyepi yaaa dan kebetulan gerhana matahari pula, jadi orang tumpah ruah di pantai. Pantainya sendiri kotor banget...sampah dimana mana, pasirnya coklat, buanyak banget perahu nelayan di pinggir pantai, jadi malah ngga bisa menikmati sunset dengan nyaman, kecuali mau berjalan jauh ke sebelah kiri.
walau akhirnya bisa mengabadikan moment sunset yang lumayan bagus, karena Alloh berbaik hati menyingkirkan awan kelabu dari balik matahari, tetap merasa tidak sesuai harapan..
Senggigi terlalu sayang untuk diterlantarkan....
Hari kedua,
Esok paginya, dengan memesan suttle bus, yang dikenakan tarif per orang Rp. 100.000,- berangkatlah kami ke pelabuhan bangsal, untuk menyeberang ke Gili Trawangan. Jika hanya sendiri, suttle bus lebih murah, tetapi jika 2 atau 3 orang, naik taxi jatuhnya lebih murah. Karena naik suttle bus, maka ticked nyebrang ke Gili pakai publik boat sudah included. Hanya saja, kami tetap harus bayar cidomo ( jika ngga mau jalan kaki sekitar 200 meter) dari pi stop mobil mobil umum ke pinggir pantai ( pelabuhan) untuk naik boat.
Oh ya cidomo itu singkatan dari cikar dokar bemo... alias dokar yang ditarik kuda . tarif nya Rp. 10.000 per orang.
tetapi orang orang di pelabuhan ini tricky banget, katanya 10.000/orang kalo muat 5 orang, jadi kalo 1 cidomo cuman muat 2 orang kita harus nambah. wuah.... aku males aja berdebat, akhirnya nambah rp. 10.000 untuk dua orang, jadi total rp. 30 .000 untuk berdua naik cidomo ke pinggir pelabuhannya. Ku lihat di sebelah, 3 cewek dari negeri jiran, mencak mencak di palak tarif, karena katanya biaya suttle bus menjanjikan sdh sekaligus dengan seluruh biaya nyebrang ke Gili.
Emang waktu ditawarin awalnya gitu sih... faktanya dilapangan kudu nambah lagi. bisa bisa... turis pada kabur nih.... please..
sekitar 40 menit, publik boat yang memuat sekitar 40 an orang menepi di pantai Gili Trawangan, merupakan Gili terbesar dan terjauh dari 3 gili yg ada di sekitar situ ( gili meno di tengah dan Gili air paling dekat pelabuhan bangsal.)
berasa seperti di pantai asing , saat menjejakkan kaki ke Gili trawangan, penuh banget dengan turis bersliweran memakai busana ala pantai. Ini pantai ada di Indonesia atau di negara mana ya.....????
Dengan petunjuk seorang mas mas yang baik hati, kami segera menuju Rose Homestay yang ternyata tidak terlalu jauh dari pantai, cuman butuh 1 belokan sekitar 200 meter dari pantai.
Kamar nya luas, kamar mandinya luas... sayang ngga ada apa apanya lagi. no TV. tapi WIFI lumayan kencang ( lha..keesokan harinya baru minta passwordnya hehehe)
Di Gili ... asli cuman mo menikmati suasana gili.. pantai .. matahari ....
kami memutuskan ngga ikutan paket keliling pulau, snorkling dll... selain abi yg khawatirnya kepayahan, aku juga males ngga bawa baju renang. Ini bener bener leyeh leyeh di pulau judulnya....
selama 2 hari .....enjoying.... Thanks GOD
Akhirnya.... after Sun Eclipse di tanggal 9 Maret 2016, beberapa menit kemudian terbanglah kami menuju Lombok....
Allah memang Maha Luar Biasa mewujudkan mimpi mimpimu...
---------------------------------------------------------
Berdua suami , kami memilih rute pergi transit Surabaya ( Bpp - Sby - Mataram) dan Pulangnya Transit Makasar ( Mataram - Makasar - Bpp).
Selama 6 hari , kami " explore" Lombok.. wuih.... explore... padahal cuman menikmati doang ;-)) hehehhe...
hari Pertama : Tiba di BIL (Bandara Internasional Lombok ) yang terletak di Praya ~ Lombok Tengah, langsung cus ke senggigi by Damri, tarif per orang Rp. 35.000, melewati Mataram kota sekitar 1,5 jam nyampe senggigi langsung di depan Sendok hotel. Check in, ngaso ngaso.... bentar, trus... jalan ke pantai di depan hotel sekitar 300 meter, menikmati sunset ( katanya sih sunset di Senggigi salah satu sunset terbaik yang bisa dinikmati di Indonesia).
Wow... Senggigi penuh manusia, mungkin karena ini hari libur nyepi yaaa dan kebetulan gerhana matahari pula, jadi orang tumpah ruah di pantai. Pantainya sendiri kotor banget...sampah dimana mana, pasirnya coklat, buanyak banget perahu nelayan di pinggir pantai, jadi malah ngga bisa menikmati sunset dengan nyaman, kecuali mau berjalan jauh ke sebelah kiri.
walau akhirnya bisa mengabadikan moment sunset yang lumayan bagus, karena Alloh berbaik hati menyingkirkan awan kelabu dari balik matahari, tetap merasa tidak sesuai harapan..
Senggigi terlalu sayang untuk diterlantarkan....
sunset at senggigi
Hari kedua,
Esok paginya, dengan memesan suttle bus, yang dikenakan tarif per orang Rp. 100.000,- berangkatlah kami ke pelabuhan bangsal, untuk menyeberang ke Gili Trawangan. Jika hanya sendiri, suttle bus lebih murah, tetapi jika 2 atau 3 orang, naik taxi jatuhnya lebih murah. Karena naik suttle bus, maka ticked nyebrang ke Gili pakai publik boat sudah included. Hanya saja, kami tetap harus bayar cidomo ( jika ngga mau jalan kaki sekitar 200 meter) dari pi stop mobil mobil umum ke pinggir pantai ( pelabuhan) untuk naik boat.
Oh ya cidomo itu singkatan dari cikar dokar bemo... alias dokar yang ditarik kuda . tarif nya Rp. 10.000 per orang.
tetapi orang orang di pelabuhan ini tricky banget, katanya 10.000/orang kalo muat 5 orang, jadi kalo 1 cidomo cuman muat 2 orang kita harus nambah. wuah.... aku males aja berdebat, akhirnya nambah rp. 10.000 untuk dua orang, jadi total rp. 30 .000 untuk berdua naik cidomo ke pinggir pelabuhannya. Ku lihat di sebelah, 3 cewek dari negeri jiran, mencak mencak di palak tarif, karena katanya biaya suttle bus menjanjikan sdh sekaligus dengan seluruh biaya nyebrang ke Gili.
Emang waktu ditawarin awalnya gitu sih... faktanya dilapangan kudu nambah lagi. bisa bisa... turis pada kabur nih.... please..
sekitar 40 menit, publik boat yang memuat sekitar 40 an orang menepi di pantai Gili Trawangan, merupakan Gili terbesar dan terjauh dari 3 gili yg ada di sekitar situ ( gili meno di tengah dan Gili air paling dekat pelabuhan bangsal.)
pelabuhan bangsal, full turis
suasana publik boat
pelabuhan gili trawangan
berasa seperti di pantai asing , saat menjejakkan kaki ke Gili trawangan, penuh banget dengan turis bersliweran memakai busana ala pantai. Ini pantai ada di Indonesia atau di negara mana ya.....????
Dengan petunjuk seorang mas mas yang baik hati, kami segera menuju Rose Homestay yang ternyata tidak terlalu jauh dari pantai, cuman butuh 1 belokan sekitar 200 meter dari pantai.
Kamar nya luas, kamar mandinya luas... sayang ngga ada apa apanya lagi. no TV. tapi WIFI lumayan kencang ( lha..keesokan harinya baru minta passwordnya hehehe)
Rose homestay
leyeh leyeh at beach
lost in the island
karena niatnya berjemur di pantai, lupakan TV dan segala Film seri di FOX Crime... ( hobby hobby hobby....)Di Gili ... asli cuman mo menikmati suasana gili.. pantai .. matahari ....
kami memutuskan ngga ikutan paket keliling pulau, snorkling dll... selain abi yg khawatirnya kepayahan, aku juga males ngga bawa baju renang. Ini bener bener leyeh leyeh di pulau judulnya....
selama 2 hari .....enjoying.... Thanks GOD
Langganan:
Postingan (Atom)