Rabu, 25 Februari 2015

Sport Jantung di bandara KLIA 2

hari terakhir dalam traveling  ala Backpacker kami di KL, bener bener sport jantung deh !!!

---------------------------
Jum'at, 30 Januari 2015, pukul 04.40 pagi waktu KL kami sudah check out dan menyewa "taxi" ke KLIA 2 yang jaraknya sekitar 45 km dari Hotel Metro di kawasan Bukit Bintang tempat kami menginap. Biaya all in taxi ( included Tol dll) RM 100. Lumayan mahal lah jika dikurs dengan rupiah , sekitar Rp. 370.000,- Tapi apa boleh buat... pagi buta begini mana ada Bus dan kereta yang kesana. paling pagi rute rute itu dibuka pukul 06.00.
Pesawat kami ke Balikpapan  akan berangkat pukul 08.20. mestinya 3 jam 50 menit cukup lah untuk check in , sholat subuh dan sarapan di bandara .
Pukul 05.20 menit, kami sudah tiba di KLIA 2 yang sudah terlihat hiruk pikuk dengan banyaknya calon penumpang, Segera saja mendatangi mesin self check in. Ternyata kami tidak bisa check in , walaupun sudah berkali kali mencoba, oleh petugas Air Asia yang terlihat di sekitar situ, kami disarankan untuk ikut antrian check in di counter..., karena ternyata booking seat kami di pesawat tsb belum ada.  alamak... melihat antrian yang mengular  (ada serombongan kontingen olah raga nampaknya) membuatku pusing duluan... tetapi syukurlah karena counter yang buka cukup banyak, sehingga tidak sampai 15 menit mengantri, kami sudah bisa mendapat boarding pass..
Melihat waktu masih sangat pagi  ( masih pukul 6 kurang ), kami memutuskan sarapan dulu ( karena waktu subuh juga nampaknya belum masuk). kembali sarapan di KFC.
Setelah sarapan, segera ke mushola untuk sholat subuh....,
keluar dari mushola terdengar panggilan terakhir untuk penumpang pesawat Air Asia tujuan Balikpapan. DEG !!! ini apa apaan sih... waktu aja masih menunjukan pukul 6.30.. masa sih pesawat dimajukan 2 jam lebih cepat tanpa pemberitahuan ?
Mulailah berlari menuju imigrasi dengan menggeret koper kabin.... Dengan wajah meminta maaf sedalam dalammnya, kami mohon dapat memotong antrian dan minta di prioritaskan karena pesawat kami sudah boarding... Beruntungnya orang orang yang antri memaklumi dan memberi tempat.
Wuahhhhhh!!!  sudah berkalkulasi jika seandainya memang tertinggal pesawat , maka harus pesan ticked lagi... biaya lagi, nginap lagi di KL...
yang bikin tambah stress adalah bandara ini besar banget... pemeriksaaan aja ada 3 kali lagi setelah dari imigrasi... Dengan pontang panting kami berlari sepanjang koridor menuju gate 9.
Setengah perjalanan ada mobil kecil bandara yang stop dan berbaik hati memberi tumpangan... terimakasihhhhhhhhhhhhhhhh
Tetapi mobil tsb tidak bisa sampai di depan gate, masih ada 2 pemeriksaan lagi dan jaraknya masih 300 meteran lagi untuk sampai gate.  ya... Allah... gimana nih... kalo bener bener ditinggal
pesawat?????
Akhirnya setelah pemeriksaan terakhir, tancap gas lari sprint 200 meter menuju GATE 9.
Untungnya selama seminggu traveling kami banyak jalan kaki, sehingga masih tahan untuk berlari. kalo ngga... wah mungkin sudah pingsan dari tadi tadi...
Sampai di depan GATE kami melihat cukup banyak orang yang sedang duduk duduk,  lho.... ini gimana ya.. jangan jangan salah GATE lagi. Ada 2 petugas yang mendatangi kami dan menanyakan boarding pass kami, ternyata benar ini para penumpang yang akan ke Balikpapan dan akan boarding pukul 08.20.
Lho...lho... kami protes kenapa informasinya ngaco begitu ? mereka diam saja mendengar komplain kami.
Sejenak kami mengatur napas yang ngos ngosan... asli baru kali ini kami panik.com dan sport jantung  yang bikin stress. kebayang ticked yang hangus, harus menunda penerbangan bla bla...

Setelah stressnya rada reda, celingak celinguk cari kursi untuk istirohat, eh... malah bertemu wajah wajah yang sangat familiar di samarinda, beberapa sahabat kuliah, ternyata mereka naik pesawat yang sama setelah semalam tiba dari Jeddah untuk berumroh....
Ngga  pengen lagi deh mengalami sport jantung yang bener bener bikin jantungan gitu !!!
akhirnya toh pesawat boarding 08.00 dan take off 08.30... malah 10 menit lebih lambat .
payah bener nih Info AIR ASIA di KLIA 2.

Selasa, 24 Februari 2015

Syiar melalui Sholat Centre aka Pelatihan Sholat Khusyu

Banyak jalan menuju Roma... ehhh banyak cara membuat diri kita bermanfaat ;-))
bertahun- tahun menjadi "seksi sibuk" di Pelatihan Sholat Khusyu adalah salah satunya...
---------------------
Kegiatan ini berawal dari "Syiar Ramadhan 2006 " di perusahaan , ketika itu panitia ramadhan mengundang seorang ustadz dari Surabaya khusus untuk mengadakan workshop sehari Pelatihan Sholat Khusyu bagi seluruh karyawan secara private
Mengingat saat itu biaya w'shop serupa yang diadakan oleh  Ust. Abu Sangkan di hotel hotel berbintang sangat mahal ( biaya registrasinya > 1 juta), maka cukup banyak karyawan yang berminat ikut w'shop ini (mumpung gratis) , tetapi ruangan yang tersedia  hanya mampu menampung sekitar 70 orang.
Aku sebenarnya salah satu orang yg hanya ikut mengurus konsumsi saja, tidak mengikuti w'shop nya, karena bertepatan pada hari yang sama perusahaan kami kedatangan rombongan safari ramadhan dari pemerintah kota yang akan berbuka puasa bersama di perusahaan.
jadilah peserta w'shop pelatihan sholat khusyu dan rombongan safari ramadhan berbuka puasa bersama di masjid An Nur ( di lingkungan perusahaan kami) dan moment itu mengenalkan aku dengan sosok Ustadz Abdul Aziz, sang maestro yang mengisi w'shop Sholat Khusyu.

Beberapa temen yang berjiwa "voulenteer" mulailah membentuk team untuk mengadakan kegiatan ini lebih luas lagi... cakupannya bukan hanya lingkungan kantor, tetapi sudah masyarakat umum.
Sejak itu mulailah kegiatan Pelatihan Sholat Khusyu ini rutin di adakan, minimal 3 bulan sekali.
Sejak awal, kami berkomitmen bahwa kegiatan ini adalah murni syiar, mengajak orang lebih banyak mengetahui ttg hakekat sholat, sehingga semua panitia yang terlibat jelas tidak mendapat keuntungan financial apapun dari kegiatan ini, Yang ada justru temen temen voulenteer harus menyumbangkan sesuatu, entah tenaga, waktu, pikiran atau biaya untuk mendanai kegiatan ini.

Awal mulanya kami menetapkan biaya registrasi berupa infaq sebesar Rp. 50.000,- sd - Rp 100.000  sekedar pengganti biaya snack dan makan siang saat pelatihan dan syukur syukur  infaq ini bisa menutupi biaya ticked dan akomodasi pak ustadz.
kemudian... sejak tahun 2010 sd sekarang, kami mencoba untuk membebaskan biaya registrasi ini dan alhamdulillah kegiatan ini dengan ijin Allah tetap berjalan.
banyak jamaah yang bertanya, dari mana biaya untuk mendanai semua ini?  Allah saja yang mencukupinya ... karena Allah Maha Kaya....

hampir 10 tahun berlalu, Pelatihan Sholat Khusyu ini tetap rutin kami adakan setiap 3 bulan sekali... tempatnya berpindah pindah, Allah juga telah menguatkan hati para sahabat voulenteer untuk tetap istiqomah dalam membantu kegiatan ini...
Insha Allah, semoga Allah Ridho dengan upaya kami untuk menyebarluaskan agama Allah di muka bumi ini.
amin....

Minggu, 22 Februari 2015

When "Teaching" is coming...

Semester ini akhirnya menerima tawaran seorang sahabat untuk menjadi pengajar di suatu Institusi pendidikan, setelah beberapa tahun yang lalu, belum bisa mengiyakan tawarannya.
___________
Mengajar adalah bagian dari talenta 'laten" yang sejak lama telah kuyakini, bahwa ini adalah seni yang akan membuatku nyaman dalam berekspresi ataupun bereksperimen. mengajar adalah sarana  refresing dari hiruk pikuk dunia HRD.
Bertemu dengan bakat bakat muda ( yang kita tidak tau 20 tahun yang akan datang mereka akan jadi apa?), berbagi ilmu dan menggali pengetahuan bersama, adalah sebuah keasyikan tersendiri. benar kata Rosul, mengajar adalah amal jariyah yang akan terus abadi pahalanya, sepanjang ilmu yang diajarkan terus dipergunakan dalam konteks kebaikan dunia dan akhirat. Mengajar lebih dahsyat daripada MLM ( Multi Level marketing) pada level setinggi apapun,
tetapi... deskripsi di atas hanya di amini oleh mereka yang mengajar dengan hati, tanpa iming iming masalah financial.
Mengajar , bukan sekedar mentransfer pengetahuan dan teori tentang suatu kondisi , tetapi juga tentang mentransfer nilai nilai kehidupan yang berlaku universal yang menjadikan mahasiswa menjadi generasi berkarakter hebat pada sisi positif.
tentu saja mengajar tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan jika ada misi besar yang ingin di capai. Butuh persiapan dan effort menjadikan pengajar sebagai agent of change, dan pada akhirnya menjadikan siswa yang diajar sebagai pribadi pribadi unggul di bidangnya.
Unggul dari semua sisi tentu saja.

Minggu, 15 Februari 2015

Canopy Bridge Bukit Bangkirai

Hari kejepit  natal tahun 2014, memutuskan untuk liburan bareng Ditto n Dimas  di Balikpapan, mengingat waktu yang singkat, maka itenarynya dibuat seefisien mungkin. Pokoknya kata mereka harus ada jadwal ke Bukit Bangkirai dan nonton The Hobbit di XXI.
Oke lah...
wanti wanti ke mereka.. kalo mau ke Bukit Bangkirai, jangan lupa terus berdoa ya.., sehari sebelumnya jangan hujan, dan hari H nya harus cerah... kalo dua kondisi itu tidak terpenuhi, maka batal deh  rencana perjalanan ke sana, dan sepakat diganti aja dengan mengunjungi penangkaran buaya di teritip. (#Lha.. itukan sudah pernah dikunjungi, kata mereka manyun.. ;-(( #).
Akhirnya Sabtu 28 Desember 2014, perjalanan ke Bukit Bangkirai jadi direalisasikan. Alhamdulillah , Allah rupanya berkenan dengan rencana kami untuk  tadabur alam tsb, hari jum'at sebelumnya sangat cerah dan sabtu pagi juga luar biasa cerah. Dari Balikpapan , setelah sarapan, kami pergi sekitar jam 7.15 pagi. perjalanan ke sana sekitar 64 KM ( 36 Km sampai simpang samboja, trus.. 20 Km belok kiri arah Sepaku Semoi, trus.. 7 Km  belok kiri lagi arah Bukit Bangkirai.
karena lama sekali ngga ada yang pernah berkunjung ke sana, kami ngga terlalu paham dengan kondisi jalan, ternyata di jalan besar arah Sepaku ada beberapa titik yang sedang diperbaiki sehingga memperlambat perjalanan.
Sekitar pukul 9 pagi akhirnya sampai juga di gerbang masuk kawasan wisata Bukit Bangkirai


Beberapa tahun yang lampau, saat masih aktif menjadi trainer dan fasilitator, kerap kali membawa peserta training untuk outbound di Lokasi ini. Bahkan sempat juga membawa rombongan para professor  & Doktor dari Negara Negara di Amerika Latin ( Brasil, chili  dll) berkunjung ke sini.
Biasanya sih untuk benar benar menikmati lokasi wisata ini, kami menginap. Tapi karena kali ini tujuannya hanya untuk “mencicipi” sensasi  menaiki canopy Bridge, maka kami memutuskan hanya beberapa jam saja dan akan kembali ke Balikpapan.

Saat ke sana, satu pohon bangkirai yang menjadi  entry untuk naik ke canopy bridge sedang dalam proses renovasi, sehingga untuk naik dan turun menggunakan pohon lainnya yang sebenarnya menjadi tempat untuk turun dari canopy bridge. Dengan Kondisi demikian, maka jumlah yang boleh naik pada satu kesempatan hanya maksimal  5 orang . dan satu persatu akan menyeberangi  canopy bridge untuk kemudian kembali lagi ke pohon awal mula naik.
Tertera informasi di sekitar  lokasi bahwa Canopy bridge ini di desain untuk bertahan sekitar 15-20 tahun, dan mulai dibangun sekitar  januari  - februari 1998 . so… kami mulai menghitung hitung, jangan jangan sudah lewat umur kemampuan bertahannya… ihhh serem banget kalo pas di atas, trus jembatannya ngga kuat. Auzubillah minzalik….

Konstruksi  canopy bridge, naik tangga ini 30 meter... lumayan...

Untuk naik canopy Bridge , setiap orang dikenakan biaya pemeliharaan sekitar Rp. 35 ribu, karena  daku sudah bbrp kali naik dan alasan lainnya adalah males bercape ria maka kali ini hanya mengantar Ditto dan Dimas dan yang  lainnya untuk menguji adrenalin naik ke sana yang tingginya sekitar 30 meter dari permukaan tanah.

Eh… ternyata anak anak ini hebat, ngga pake takut, ngga ada yang fobia ketinggian, semua menikmati  malah emaknya yang tiba-tiba sakit perut sehingga ngga jadi ikutan naik. Walah… buang duit 35 ribu nih…
Turun dari canopy Bridge, memutuskan hiking sejenak mengikuti trek IV untuk sampai di kebun anggrek yang ternyata  kosong song ..   !!! dan ternyata  jalur Trek nya lumayan panjang.....trus kembali ke base camp menikmati mie kuah panas....
taman anggrek yang kosong song...!!!
bandingkan dengan Orchid garden di S'pore
yang satu di hutan, yang lainnya di taman...
memang harus beda kali ya...
tapi masa sih tulisannya taman anggrek, anggreknya satu pun ngga ada yang berbunga.????

untuk info ke Bukit Bangkirai dapat menghubungi : PT. INHUTANI  di nomor Telp 0542 - 736066 atau 0542 - 734644
kalo mau berkunjung ada baiknya telp dulu, untuk tanya memungkinkan ngga naik canopy bridgenya, karena kalo sudah jauh jauh ke sana trus ternyata di sana ngga bisa menikmati canopy bridgenya ... lah.. kan sia sia perjalanan jauh nya.
 

Selasa, 03 Februari 2015

Traveling Bangkok - KL Hari ketujuh ( Batu Caves, Central market dan Masjid Jamek)



Hari Ketujuh dalam traveling kami, dengan posisi di Kuala Lumpur, seharian ini ceritanya mau explore KL, tetapi apa daya factor ‘U” sehingga hanya mendatangi tempat yang ngga di dapat di Samarinda ;-))
Tujuan pertama BATU CAVES ( dengan begonya aku melafalkan batu caves, ( seperti tulisannya)  trus orang orang yang kita tanya pada bengong dan kemudian mereka sadar oh… batu kev..
Untuk kesini, kita naik monorel dari stasiun Imbi kembali ke KL Sentral dan cari Komuter Line kea rah Batu Kev tadi…
Komuter line nya bersih… kosong…

 komuter line nya yang bersih... kosong, bisa tiduran dgn kursi yg nyaman




BATU CAVES
Letaknya persis di ujung stasiun terkahir dari komuter ini. Tempat ibadahnya orang hindu di Kuala Lumpur, yang unik ada patung  hindu super duper besar. Ada ratusan tangga di sampingnya untuk masuk goa. Di balik dinding batu di belakang tempat tersebut.
Tetapi daku hanya naik sampai sepora tangga… cape… lagi lagi factor U hehehe…
Banyak turis yang foto- foto di sekitar sini dan banyak juga yang naik hingga masuk ke Goa. Mungkin mau ikut berdoa kali ya hehhehe.


cukup setengah aja.... capeee
 
Kembali ke KL sentral, trus ke Central market mau beli coklat buat oleh oleh…., sebelumnya diniatkan memang ngga beli bagasi di pesawat, cuman kalo ngeliat tentengan yang nambah semejak di KL ( kemarin di BERJAYA Square sempet beli coklat juga soalnya). Akhirnya aku beli bagasi  20 kg, Untungnya di samping hotel ada counternya Air Asia. Bayar  RM 46.  Selesai dah urusan bagasi… aman…Wah… ini hotel tambah recommended deh…
 

Selesai beli coklat, makan di Foodcourtnya Central market dan langsung menuju masjid Jamek untuk sholat djuhur n ashar…
 Masjid Jamek di pusat kota KL
Dari masjid jamek, sesuai peta,  kami harus ambil jalur train yang kearah Petronas, tetapi entah karena kami yg sedang bego atau petunjuknya ngga jelas, cukup lama kami “ nyasar”  di stasiun masjid Jamek ini. Hanya untuk mencari  entrancenya stasiun yang mau kami tuju. Bener bener bikin pegel, naik turun tangga, sehingga akhirnya niat mau seight seing KL dengan bus Hip Hop di batalkan. Dan kita memilih balik ke hotel untuk istirahat. Besok pagi sudah harus ke Bandara untuk kembali ke Balikpapan dan selesailah Traveling kali ini….

Traveling Bangkok - KL hari keenam ( Bye Bangkok - welcome KL)



Hari keenam, adalah waktunya good bye Bangkok and welcome to Kuala Lumpur ( again), Pesawat dari Bangkok pukul  08.00, dan kami malam sebelumnya sudah pesan melalui petugas hotel untuk memanggilkan taxi argo pukul 05.00.
Saat  masuk taxi, saya memastikan ini memakai meter. Dan pak supir menjawab ok, tetapi ternyata 1 km kemudian dia bilang only 400 bath all in. Ini gimana sih… mau turun juga kayanya ngga mungkin di pagi buta begini… mana  jalan masih sepi lagi… akhirnya dengan pasrah .com menyetujui 400 bath all in. ( ternyata taxi ini sampai tiba di bandara Don Mueang sama sekali ngga lewat toll, kaena masih pagi jadi masih sepi , sehingga ngga perlu masuk toll. Duh… kena deh di “tipu” supir taxi di Bangkok.) kalo di kurs sekitar  Rp. 160.000. tetapi sebenarnya kalo pake meter paling paling kena 200 bath doank.
Di Bandara Don Mueang, langsung self check in di mesin Check in yang ada di depan pintu masuk. Bagusnya lagi,di sebelah mesin check in ada timbangan yang bisa di pakai untuk memastikan beban yang kita bawa.  Ngga berani sarapan di sini, , ntar aja sampai KL baru isi perut. Untung malam sebelumnya sudah beli roti.
menunggu di bandara Don Mueang, masih pagi.. sepi...

Schedule hari ini, setelah sampai KLIA2 akan langsung ke KL sentral dan beli ticked untuk ke Genting High Land. Tetapi sampai di bandara , kayanya jauhnya Genting High Land membuat kami memutuskan untuk keliling KL aja…
Dengan Bus dari KLIA 2 bayarnya  RM 10 /orang, kami sampai di KL Sentral , trus ,mencari monorel yang akan membawa kami ke Stasiun Imbi. Hotel Metro terletak dekat stasiun Imbi. Ternyata letak hotelnya strategis banget. Turun dari tangga monorel, sudah kelihatan hotel dan di depannya ada Mall besar BERJAYA TIME SQUARE. Disamping hotel ada rumah makan Islam ALI BABA. Pokoknya pilihan yang tepatlah hotel ini untuk berkeliling Kuala Lumpur.
Sore kami jalan jalan ke mall BERJAYA di depan hotel. Just seight seing aja.  Mall lagi menyiapkan acara Tahun baru China nampaknya, terlihat dari ornament dan hiasan di sekitarnya. Sempet foto narsis dulu…
 narsis di BERJAYA SQUARE

Tetapi nampaknya abi kurang fit untuk terus jalan, sehingga kami memutuskan untuk istirahat aja dulu di hotel. Semoga ntar malam bisa lanjut jalan lagi.
Ba’da isya… Dinner di RM ali baba di sebelah hotel, kami memutuskan untuk foto foto di Twin Tower ( icon nya KL)dari Stasiun Imbi ini , pakai monorel ke stasiun bukit nanas, jalan sekitar 1 km lah untuk sampai di depan Twin Tower ini. Ada sepasang suami istri yang juga heboh narsis di depan Twin Tower, dan suaminya berbaik hati untuk get picture untuk kami berdua… thanks very much