1. Masjid
Selama 4 hari di Singapore, kami mengunjungi 3 masjid untuk sholat, salah satunya yang tak pernah terpikirkan oleh kami adalah "Masjid kaum Syiah".
Saat itu Jum'at siang, Ast wajib sholat jum'at .. jadilah kami search masjid terdekat di daerah Orchad melalui GPS untuk didatangi. Ketemulah satu masjid di belakang sebuah hotel. Setelah sampai di pintu masjid seorang Bapak Bapak yg kebetulan mau masuk juga, berkata dalam bahasa melayu " ini masjid Syiah dan tidak ada sholat Jum'at di sini" teng !!! to the point. oke lah ... kami cuman mo numpang sholat djuhur kalo begitu. Diantarlah kami ke lantai dua ( khusus untuk jamaah wanita). Sementara Ast menunggu di lantai 1 untuk ikut berjamaah .
Adzan pun terdengar... dan terdengar aneh bagi telinga kami yang biasa mendengar adzan di tanah air. ada bbrp tambahan kalimat yg tidak biasa kita dengar baik di tanah air maupun adzan yg di masjidil haram.ao
Ast tak lama kemudian keluar... "sholatnya aneh, akhirnya sholat sendiri aja, sekalian jama sholat ashar". ya... okelah.. yang penting sholat terselesaikan.
2 masjid lain, yaitu masjid Sultan yang jadi tempat tujuan wisata para turis ( padahal biasa banget... masjidnya dibandingkan masjid masjid di Indonesia, bahkan di Samarinda ;-)) yang kedua masjid di daerah little India, persis di tepi jalan besar. Insightnya... Ngga gampang cari masjid di Singapore.
2. Transportation & Pedestrian
Ini yang paling menyenangkan bagi pelancong berbudget minim. Sangat terjangkau dan sangat nyaman. bahkan pejalan kaki sangat di hargai di negeri ini. Rute yang tertib, jadwal yang on time sampai ke detik detiknya. No macet. menjangkau sampai daerah terpencil.
Pengalaman seru suatu malam kami ingin kembali ke hostel, tetapi entah kenapa terlewat halte yang seharusnya menjadi tempat kami turun, akhirnya kami ikuti saja rute bis ini. logikanya toch ini bis pasti akan kembali ke halte yang sama sepanjang jam operasinya masih berlangsung. Walhasil selama 2 jam kami mengelilingi kota singapore sampai ke stasiun bus terujung, dan kemudian bisnya balik arah kembali melewati rute rute sesuai jalurnya. Jam 10 malam baru kami tiba di hostel. wuah.... kata Ast tadi kayanya kita sudah sampai perbatasan malaysia tuh ... iya kali ??!!
MRT yang nyaman
3. Hostel (b88)
Buanyak banget pilihan hostel di Singapore. Jadi cermatlah dalam memilih, baca banyak banyak rekomendasi ttg hostel tersebut melalui web yang ada. Saya jauh jauh hari memesan melalui agoda.com hostel b88 ini dengan harga Rp. 150.000/per tempat tidur/orang. ini harga yang lumayan murah bagi ukuran hostel di singapore. Hostelnya bersih, awalnya agak sulit mencarinya, tetapi sebenarnya sangat mudah, jika dari bandara Cangi, turun aja di sta MRT Bugis, dari situ naik Bus No. 130 yg akan melewati daerah sekitar hostel. (tidak persis di depannya sih..) tapi kalo kita mau ke MRT Bugis, keluar hostel jarak 10 meter sudah ada halte bus, naik aja bus 130, 5 menit kemudian akan stop di halte bus tepat di depan sta MRT Bugis. mudah banget kan.Kalo pake STP , tinggal nge tap kartu aja saat masuk bis.
Hostel ini memberi breakfast yang lumayan banget untuk penghuninya. ada roti dengan berbagai olesan, buah apel dan pisang, sereal dan susu, teh, kopi, bisa isi air untuk di bawa jalan jalan. Boleh breakfast sepuasnya lah,asal ngga malu maluin. kadang saya bawa 1 apel atau 1 pisang untuk di makan di jalan.
tempat tidurnya mirip banget kotak
sarapan dengan 2 pelancong dari indo china kayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar