Rabu, 26 Februari 2014

"Menunggu "part 1 ( satu)

menunggu sudah pasti berkonotasi dengan "kejenuhan dan kebosanan". Adakah menunggu  yang  tidak menjemukan dan membosankan ?
--------------------------
Di akhir triwulan IV ini, setelah menyelesaikan SPP  , maka mulailah penjelajahan baru di depan mata, yaitu hunting dosen pembimbing dan berkejar kejaran dengan waktu dalam penyusunan thesis (terutama buat mahasiswa yang punya profesi sebagai karyawan). Ngomong ngomong tentang Hunting Dosen pembimbing pasti erat kaitannya dengan kata " menunggu".
Profesornya lagi di  luar kota... tunggulah sampai beliau kembali ...
Profesornya lagi menguji di program MSi, tunggulah sampai ujian nya selesai,
Profesornya lagi ngajar di program Doktor, tunggulah sampai jam ngajarnya berakhir.
Profesornya lagi umroh.. tunggulah sampai pulang dari umroh
Profesornya lagi ke toilet,tunggu aja di ruang tunggu situ...
Profesornya lagi ke mana ya? tadi barusan ada di ruangannya... coba tunggu aja deh , kata sekretaris nya.. ( ya... sampai kapan ? sampai profesornya kembali ke ruangannya ...) lha kalo profesornya langsung pulang ? masa sih kita tunggu sampe besok, ketika beliau kembali ke kantor? weleh weleh .

Kalo ngga punya strategi bisa bisa urusan tunggu menunggu ini bikin stress dan patah semangat. Dan tau ngga 50 % mahasiswa yang akhirnya lambat dalam penyelesaian skripsi  atau tesis , ya.. gara gara urusan sepele ini.

Dua pembimbing ku cukup berbeda urusan ini. Yang satu dengan senang hati mau keluar dari ruang ujian, dan sejenak menemui mahasiswa nya untuk menerima proposal, dengan janji minggu depan bisa diskusi setelah beliau membaca proposal tersebut. Yang satu lagi ( padahal berada di ruang ujian yang sama) meminta mahasiswa menunggu sampai ujian berakhir ( sekitar 3 jam lagi) baru bisa menerima proposal yg akan diserahkan. ( padahal sudah janji untuk ketemu bbrp hari sebelumnya)
Alhasil... menunggulah mahasiswa  (diriku) selama 3 jam  hanya untuk menyerahkan proposal ( yang mungkin hanya berlangsung tidak lebih dari 3 menit).
Dalam proses menunggu, apa yang harus dilakukan agar tidak menjemukan dan memberi manfaat?
1. Bawalah selalu buku bacaan di tas kita (  bisa apa saja yang memberi manfaat, bagus juga jika selalu bawa kitab suci)
2. Pakailah Gagdet seoptimal mungkin untuk membaca secara on line ( bukan sibuk up date status atau berkicau di jejaring sosial).
3.Carilah orang disekitar yang bisa diajak ngobrol, kadang kadang obrolan itu menjadi sangat bermanfaat, terutama jika menyangkut pengalaman menghadapi dosen pembimbing yang sama.

Dalam kasus menunggu ku di bagian pertama ini, karena tidak menyangka harus menunggu selama lebih dari 3 jam, maka setelah melihat lihat suasana, aku memilih membuka obrolan dengan orang orang sekitar yang juga ternyata sama sama menunggu.
3 jam berlangsung tanpa terasa, dan simsalabim memiliki relasi baru, mendapat banyak informasi, membuat diri kita tidak merasa menjadi orang paling menyedihkan, karena lebih banyak orang dengan nasib "menunggu" yang lebih parah.
Tetap Semangat walau  harus menunggu....

berburu buku di bursa buku murah Pasar Senen

Pada awalnya ingin mengumpulkan beberapa referensi untuk tugas akhir. Pada akhirnya mengumpulkan setumpuk novel untuk bacaan akhir pekan !!! walah!!!
--------------------------
Pertengahan Februari 2014, memang dirancang oleh NYA untuk waktu terbaik mendatangi Jakarta. Itu moment satu minggu  Jakarta tanpa di genangi banjir. karena minggu sebelumnya dan kemudian minggu berikutnya Jakarta tidak nyaman untuk di kunjungi. walaupun malam sebelumnya Gunung Kelud Erupsi, syukurnya penerbangan ke Jakarta masih aman ( walau harus delay beberapa saat karena pengaturan rute pesawat akibat beberapa bandara di Jawa Timur dan Tengah di tutup mendadak).

Begitu mendarat, langsung mencari Damri jurusan Stasiun Kota, untuk kemudian lanjut dengan Bajaj  ke Pasar Senen ( ngga sampai 10 menit dgn biaya 20 ribu). Berbekal berbagai  informasi dari blog blog yang sempat ku baca, bahwa pindahan bursa buku murah di jalan Kwitang sekarang ada di Lantai IV pasar senen.
Masalahnya Pasar Senen itu terlalu luas... lantai IV yang mana yang dimaksud? Alhasil Aku dan Astrico sempat harus muter muter tanya satpam sampai 5 kali. Untungnya satpam terakhir yang kami tanyai sangat paham dengan lokasi tersebut, sehingga mengarahkan kami dengan benar. Alhasil setelah 30 menit puter puter dengan membawa tas lumayan berat, kami sampai juga di lantai IV Bursa Buku Pasar senen. Pokoknya tujuan tercapai, sempat beli beberapa buku referensi, sebelum lanjut untuk check in di Ibis Kemayoran.

ternyata... Pasar Senen dan Hotel Ibis Kemayoran sangat amat dekat... (mungkin ngga sampai 1 km) dalam satu jalan lurus. Artinya rencana berburu buku di esok hari Insya Allah berjalan lancar sesuai harapan.

Esok nya setelah sebelumnya mengantar Tico ke Jubille School ( wuih sekolah 8 lantai yang so pasti muahal banget), aku mulai hunting buku. Kali ini karena sudah paham lokasi , aku masuk dari pintu yg searah dengan jalan lokasi Ibis kemayoran. baru masuk lantai IV sudah ditawari dengan setumpuk novel . karena niatnya cari beberapa buku referensi , sementara tawaran novel "paket murah" diabaikan dulu, setelah beberapa kali nanya ke abang abang pedagang, buku referensi yang ku cari ternyata tidak tersedia. akhirnya mulai deh melirik lirik buku bacaan lain yang ada.

Hati hati juga ketika melakukan tawar menawar harga buku. paling ngga kita mesti punya gambaran, kalo di toko buku resmi kira kira berapa harga buku tersebut. tawarlah 50% nya.
Saya sempat merasa "dikadalin" ketika mencari satu buku yang cukup sulit. ternyata penjualnya kemudian mencarikan buku tersebut di toko buku resmi dan kemudian menjualnya kembali ke saya dengan harga lebih mahal dari harga toko buku tsb. ( ya iyalah dia harus cari untung kan ). karena saya sudah terikat "kontrak", mau tidak mau saya ambil buku tersebut dan bayar di atas harga normal. Yeah... apes untuk satu buku. ( tapi justru buku yang sangat amat penting.)

Hari kedua berjalan lancar... hasilnya setumpuk buku referensi tesis dan setumpul novel  ... ciahhhh!!! Sisa hari sambil menunggu Tico selesai test, berkubanglah diriku di kamar hotel  dengan setumpuk novel tersebut. Sungguh this My Day,  hari yang sangat indah   !!!! hehehe..

Kapan kapan kembali lagi ah.....