Dalam banyak kejadian di kehidupan kita, rasanya tidak semua sesuai dengan yang kita inginkan. Yang paling sederhana saja, ketika bangun di pagi hari, kita ingin cuaca cerah, ternyata di luar jendela, telah turun rintik – rintik kecil gerimis. Hal kecil itu , tiba-tiba saja mampu merubah “mood” seseorang , menjadi kurang bersemangat misalnya.
Apalagi jika keinginan dan kenyataan , berbanding terbalik. Ingin kanan, yang terjadi ternyata kiri. Bukan hanya merubah mood menjadi kurang bersemangat, hal demikian malah bisa membuat seseorang menjadi frustasi , putus asa, akhirnya apatis ( tidak mau melakukan apapun)
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an di sebutkan
”Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Ar Rad .11)
Bagi umat muslim yang memahami kitab sucinya sudah sangat jelas dengan ayat tersebut, bahwa keberhasilan dan kegagalan adalah di tentukan oleh dirinya sendiri dan Allah akan mempertegas hasil akhir dari sebuah usaha.
Jika sudah berusaha dengan semaksimal mungkin, dan ternyata hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan, mungkin bagian dari usaha tersebut lupa di imbangi dengan doa dan berbuat kebaikan ( ingatlah, bahwa Allah senantiasa menjawab doa kita, dan membalas kebaikan dengan kebaikan.)
Jika pun sdh cukup usaha dan doa serta kebaikan yang dilakukan, tetapi hasilnya tetap tidak sesuai harapan, percayalah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita pada saat yang tepat.
Kegagalan ( dalam persepsi manusia) mungkin bukan kegagalan dalam arti yang sesungguhnya. Bisa saja ”kegagalan” tersebut pada saat itu memang kita perlukan ( yg sering tdk kita sadari ) karena alasan tertentu . Ini lah sebenarnya yang harus kita gali, hikmah dibalik setiap kejadian dan hasil sebuah usaha.
Terkadang, dibalik sebuah "kegagalan" terselip insight yang justru membuat kita semakin kuat, jika kita mampu memahaminya. Dan bisa saja sebuah "keberhasilan" akan melemahkan kita jika tidak bijak menyikapinya. Contoh sederhana, ketika kita gagal dalam sebuah kompetisi olahraga, maka kegagalan itu menempa kita agar berusaha lebih keras pada event yad. kita mempelajari trik lawan dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan agar tidak terulang kembali. kita belajar lebih banyak tentang cara untuk menjadi pemenang.
Sementara sebuah keberhasilan, bisa saja melenakan kita, karena mengganggap diri kita sdh lebih baik dari yang lain, tidak ada yang kita pelajari lagi, tidak akan ada koreksi kesalahan dan berusaha mempelajari trik lawan, karena kita merasa kita sdh menjadi yang terbaik. Ini hal yang bisa melemahkan, jika kita tidak pandai-pandai menyikapi sebuah keberhasilan.
Banyak orang mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, mungkin memang ada benarnya juga, dengan kegagalan seseorang belajar untuk bangkit kembali, menjadi lebih kuat, dan meningkatkan semangat serta tekad untuk berhasil di kemudian hari.Hal-hal ini yang menjadi modal bagi seorang pemenang yang sesungguhnya....the real champion.
---tulisan ini ditujukan bagi siswa smpn 1 samarinda, yang mengikuti 2nd science camp 2011. Maju terus dan tetap semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar