sekali lagi bersyukur tinggal di INDONESIA... beneran ini !!!
-------------------------------------------
Kata seorang GM di kantor, berani ya ke Delhi? saya aja ngga berani?
Hah... apa yang ditakuti? kalo soal keruwetan, panas, bising, sudah tergambar dalam benakku tetapi kenyataannya lebih parah dari dugaan..
Pertama kali tiba hanya nginap di bandara untuk terbang esok harinya ke Kashmir.
Setelah 11 hari "around Kashmir dan beberapa kota di dataran India, baru dengan Kereta malam kami akan explore New delhi.
Mungkin salah ku juga memilih turun di Sahdara stasiun yang ternyata cukup jauh dari pusat kota. sampai sampai aku bertanya tanya, bener ngga ini stasiun nya, jika saja tidak melihat plang besar nama stasiun itu, di tengah pagi yang masih gelap, kami keluar stasiun dan harus melewati kekumuhan, kejorokan dan bau yang luar biasa? ini Delhi????
Untunglah masker masih bertengger di hidungku.
Pasar tradisional itu memang kotor, tapi ini stasiun yang kebetulan berdampingan dengan pasar lebih jorok dan kotor lagi. sampah di mana mana... mau foto foto aja aku ngga tega.
Pokoknya saran ku kalo ke delhi dengan kereta , jangan tururn di stasiun Sahdara deh,,,, ampunnnn !!!
-------------------
Dengan 200 Rupee kami naik tuk tuk untuk ke hotel yang sudah kami pesan dari Indonesia. Hotel ini lumayan tenang berada di lingkungan yang tenang, tapi depan hotel kok jorok gitu yaa... banyak kotoran hewan di mana mana dan sepertinya mereka ngga peduli dengan kebersihan.
rasanya ngga pernah deh lihat hotel di Indonesia yang kondisi depan jalannya kotor kaya gitu.
India oh India....
pagi ini, agenda sudah jelas, ketemu sama duo malaysie untuk nagih hutang. iya nagih hutang, karena mereka punya hutang ke kami waktu di kashmir, padahal kami sama sama ngga punya uang lebih. tapi karena sesama melayu , kami toleransi untuk meminjamkan. tiba saatnya untuk menagih.
kami ke penginapan mereka, eh.. masih tidur, dengan jiwa pantang menyerah kami tungguin sambil liat2 ternyata di depan hostelnya ada Sunday sale book second.
puanjanggg banget
trus kami ke Jami masjid yang merupakan masjid terbesar di Delhi
di sini bukan cuman ngeliat masjid ( untuk masuk pake bayar booo ;-( kami jadi diluar aja, aneh... yaa masa mau sholat harus bayar???)
di depan masjid ada pasar besar untuk berbagai pernak pernik. dari perhiasan sampe koper di sini ada.
ini Aiman, salah satu dari duo malaysie yang asyik di ajak belanja belanja... next time ketemuan di KL yaaa Ai....
sudah belanja belanja, aku beli gelang "emas" dan Dian ngeborong banyak perhiasan lucu
saat nya ke pusat anak muda Delhi nongkrong.
dan sekalian makan nasi Biryani. enak ini... aku ngga merasa makan karee ngga jelas gitu hahahaa
bareng seorang backpacker dari filifino, kami menyantap ini
Truss.... belanja belanja lagi lah sama Aiman yang kata dia.. mo ngabisin ruppe, karena malamnya dia harus kembali ke malaysie dan rupee ngga laku di sana hahahaa....
sebagian hasil ngabisin Rupee wkwkwkkkkkk....
to be continue