Kamis, 29 September 2016

Cita- Cita Alya

Alya says : "alya bingung nih mo jadi apa ya, si A mendukung Alya jadi komikus, si D bilang alya cocok jadi novelis"
Umi says : "Gini aja cantik, kamu jadi dokter yang hobby nulis novel dan membuat komik" tuh... hebat kan semua cita cita terpenuhi.... gimana?
Alya says : " iya juga sih..."
tapi alya juga mo jadi detektif...ini gegara kebanyakan baca  comic Conan ( warisan Mas Tico)

umi says " ya udah jadi dokter forensik aja, sekalian mengungkap kasus pembunuhan dll seperti detektif tuh "

hahhahha... Umi  gitu lho, ngga mau kalah untuk kekeuh mengarahkan jalan ke arah be a doctor ;-)
----------------------------
Aku jadi senyum senyum sendiri jika mengingat percakapan itu, next dia bilang mo jadi keeper nya orang utan aja, after nonton nat geo yg menayangkan konservasi terhadap orang utan di Kaltim
kesempatan lain, Dia bilang mo jadi guru bahasa Inggris aja dan ngajar kursus di ILC ( tempat dia kursus english)
Trus.. mo jadi dokter hewan aja, waktu liat kucing kucing sepupunya yang imut2
Buanyakk banget yang di cita citakan, dan itu semua ngga pernah terpikir oleh ku saat seusianya.
jaman memang beda yaaaa
-----------------
Apapun yang kamu cita citakan, Hidup ini cuman punya satu tujuan nak, " mendapat berkah dan rahmat Allah"
Bermanfaatlah bagi orang lain
Semoga Allah berkenan dan ridho dengan semua usaha dan doa mu...
Umi selalu mendukung mu di setiap kebaikan yang kamu lakukan


Senin, 26 September 2016

TIFAN, Perisai Diri dan Motivasi

" Umi, kayanya Alya mau ikut ekskul Tifan deh", ujar si cantik Alya sambil mengeluarkan jurus jurus silat di sampingku. Oh bagus tuh Ya.... sahutku
"tapi, semester depan aja deh, kan semester ini theater, ntar kelas 6 harus ikut bimbel di sekolah".
Oke....
(Tifan adalah ekstra kurikuler jenis pencak silat islami yang ada di sekolahnya)
------------------------
Percakapan sore kemarin mengingatkanku  pada puluhan tahun lalu, ketika ikut Pencak silat Perisai Diri ( PD) di jaman SMA dan berlanjut sampai semester semester  awal di kampus.
Motivasi terbesarku ikut PD saat itu adalah bisa melawan jika di jahatin orang lain, minimal bisa nonjok dengan benar dan nendang jika diperlukan. bahwa kemudian ketika serius terlibat dan malah sempat ikut kompetisi IPSI ( kejurnas) itu adalah bonus karena tidak ada calon lain yang memenuhi syarat ( terutama syarat berat badan) hehehhehe...

Biasanya sehabis latihan, setiba di rumah  ritual yang kulakukan adalah memarut kencur untuk di tempelkan di bagian bagian yang memar dan biru biru, akibat terkena pukulan atau tendangan. Ini bener bener mujarab, karena keesokan harinya, semua biru dan memar sudah lenyap tak berbekas,
dan... muncul lagi setelah latihan minggu depan jika terkena lagi.. hahahhaha...

Tapi pengalaman  laltihan bertahun tahun, lalu di tempa ( istilah nya di karantina ) selama 1 minggu sebelum bertanding, sungguh memberiku pengalaman hidup yang berwarna.
Jika kuceritakan  pengalaman ini kepada beberapa sahabat baru, mereka akan menatap dengan serius.dan di mata mereka  jelas terbaca pertanyaan " masa sih...???"

pada akhirnya aku sampai hari ini_ belum pernah mengeluarkan ilmu PD untuk nonjok orang , semoga selamanya tidak perlu mengeluarkan ilmu ini untuk membela diri dari kejahatan. Yang kudapat dari bertahun tahun latihan adalah kebugaran fisik, ketahanan mental, semangat pantang menyerah.

Jika mengingat masa masa itu, sering tersenyum sendiri. diantar sekian banyak kegiatan ekstra kurikuler yang kuikuti, PD memberi warna tersendiri.

Semoga Alya mengikuti suatu kegiatan karena motivasi yang benar, sehingga memberi manfaat dalam hidupnya, bukan karena ikut ikutan temen, atau mau sok hebat.

Semoga....

Selasa, 13 September 2016

Semester Baru (2016/2017)

Bukan sebuah kebetulan, ketika jadwal mengajar semester ini menempatkan ku pada 6 kelas reguler. Artinya Sabtu Minggu bebas, but... Senin, Selasa, Rabu Kamis malam kudu hadir di kampus :-)
----------------------------------------------
padahal tidak ada permintaan khusus untuk tidak mengajar di Sabtu Minggu, yang merupakan waktu waktu week end untuk di nikmati di rumah seberang sembari membersihkan rumah yang seminggu di tinggal.
6 kelas di semester ini sungguh luar biasa ( karena biasanya cuman 3 kelas di semester2 lalu). 3 kelas di semester 1,  1 kelas di semester 3 dan 2 kelas di semester 5.

Menemui wajah wajah fresh lulusan SMA ini bisa menjadi therapy awet muda juga, Jika di sikapi dengan santai. karena mereka masih terbawa masa masa SMA yang penuh canda, tidak pernah atau jarang  menganggap serius suatu permasalahan dalam hidup, masih di biayai orang tua, ngga mikir cari duit sendiri, sehingga segalanya masih ok...

Beda banget dengan kelas eksekutif di Sabtu Minggu yang kebanyakan adalah para pekerja yang memutuskan kuliah lagi demi  apapun motivasi mereka. Wajah wajah lelah setelah seminggu bekerja biasanya menghiasi  kelas dan tugas tugas cenderung lebih lama di kerjakan ( alasan klasik, sibuk dengan pekerjaan kantor).

Mungkin Alloh mengatur agar hari hari lelah ku di kantor terobati dengan perjumpaan di kelas reguler dengan mereka yang bisa membawa aura keceriaan....Sehingga balance lah suasana setiap hari....
Semoga... mengajar memberi nilai ibadah bagi ku dan barokah bagi mereka yang mau di ajar.
Subhanalloh....