Kamis, 26 Desember 2013

Perjalanan (5) Shopping Shopping and Shopping

Kayanya ngga afdol ya kalo wanita di manapun dia berada tidak melakukan kegiatan yang satu ini... apalagi kalo bukan shopping shopping and.. shopping. even ketika menunaikan ibadah haji pun pasti shopping dengan alasan buat oleh oleh sanak keluarga, padahal sih aslinya emang doyan belanja hehehe...

Pada saat keberangkatan, ketika mendarat di KL dari Jakarta ( karena rombongan kami pakai Air Asia), mata sudah di goda oleh yang namanya toko coklat. wuih... sebagai penggila coklat, tidak kulewatkan kesempatan untuk menilik dan ngubek toko demi melihat beraneka coklat dari berbagai merek yang dijual di situ. Just looking, karena ini  the first day lady, masa  jauh jauh berangkat dengan niat ibadah haji, sdh tergoda dengan toko coklat.? Ku wanti wanti diriku berkali kali dengan hal itu.
walaupun sempet juga kubisikan ke guide kami ( kebetulan wanita muda India), ntar kalo  dari Mekkah selepas ibadah haji dan pasti nginap lagi di KL, tunjukin toko coklat terbesar ya..., Oh ok ma' am no problem,, katanya sambil tersenyum manis.

toko coklat di bandara KLDi Madinah, sangat kebetulan kami menginap di hotel yang berjarak sepelemparan baru dengan masjid Nabawi dan satu bangunan dengan berbagai tempat belanja yang ngga pernah sepi pengunjung. Di sepanjang jalan menuju masjid dari berbagai arah hanya di isi oleh toko toko dan toko.  Pokoknya bagi yang berniat belanja , wuih ini tempat yang paling nyaman deh.  Aku sendiri dengan niat membeli oleh oleh buat sanak saudara (ha haha) , beberapa kali sepulang dari masjid Nabawi pasti muter muter , ya... cari sajadah yang unik lah, cari gamis hitam seperti yang dipakai wanita wanita turki itu,  Cari berbagai jenis kurma, eh.. ada juga supermarket besar yang ternyata oh ternyata menjual berbagai jenis coklat dari segala penjuru dunia.. olalala.... akhirnya satu koper  penuh hasil belanjaan... Tapi bener lho sebagian besar memang diniatkan untuk oleh oleh.Ketika kembali ke Mekkah, emang biro perjalanan ini keren banget ya, lagi lagi kita nginap di hotel yang dibawahnya Mall melulu. pulang pergi ke Masjidil Haram pasti lewat Mal n Mall. Kasian kan kalo cuman dilewati ngga pake acara mampir  hehehe...
Trus,  satu kota lagi yang dikunjungi  selama 5 jam hanya untuk shopping yaitu Jeddah, krn ngga jadi nginap di kota ini, makanya travel bela belain , nyewa bus untuk ngangkut  jamaah agar bisa belanja di kota itu. walaupun cuman bilangan beberapa jam, tetap aja belanja is belanja.Membandingkan shopping di tiga kota tersebut, saya pribadi bisa bilang, paling enak shopping di Madinah, Selain harganya relatif lebih murah, juga orang orang nya lebih ramah  di banding di Mekkah. Sementara di Jeddah  jangan pernah tertipu dengan nama toka " Ali Murah" dll yang mencantumkan kata murah, karena kenyataannya kalo dibandingkan dengan harga di Madinah, jauh lebih murah di Madinah. Saya sendiri membuktikan dengan berbagai produk seperti jam tangan atau kurma, atau coklat.Paling enak belanja merk branded, karena Saudi Arabia membebaskan bea barang mewah, maka sudah pasti harganya lebih murah dibanding di tanah air, Suatu hari, Pernah denger bisik bisik para ibu ketika di Madinah, bahwa ibu itu barusan beli tas seharga 6000 real, kalo di kurs sekitar 18 juta gitu. Alamak  uang saku yang ku bawa aja  ngga sampai separuhnya. miris miris...Ada juga seorang ibu ibu dirombongan kami yang luar biasa daya belinya, segala macam dia borong segala termos, teko yang warnanya ngecling itu ..cincin bukan cuman satu tapi 7, katanya sih buat oleh oleh para ponakan dan sodara. sampai sampai segala belanjaannya harus di kirim melalui jasa kurir khusus dan so pasti pakai biaya lagi. Kebanyakan jamaah wanita merasa ngga afdol kalo di Mekkah atau Madinah kalo ngga beli Emas. ( Alhamdulillah tidak termasuk diriku). padahal harga emas di sana dibanding di Indonesia jauh lebih mahal. Kata mereka sih mau mengambil berkahnya . Hah ? berkah apa pula. beli emas ya tetap beli emas, walaupun belinya di tanah suci.Kembali ke belanjaan saya yang satu koper tadi, pusing juga gimana nih ngangkutnya, padahal bagasi  jamaah ngga boleh lebih dari 30 kg. akhirnya jalan terbaik adalah menyedekahkan isi satu koper dari tanah air, baju ihram, handuk handuk, baju gamis untuk di berikan ke petugas kebersihan di masjid ( kebetulan rata rata TKW dari Indonesia. Sehingga koper yang sudah kosong bisa di isi dengan belanjaan tadi. Aman deh.... ngga nambah koper dan bagasi plus ngga harus ada pengeluaran extra.walaupun saya ngga beli emas di sana, tadi saya sempet narsis di depan toko emas , nih... buktinya hahaha