Rabu, 25 April 2012

Perjalanan ke Melak

Beberapa pekan lalu, saya harus melakukan perjalanan dinas ke kabupaten Kutai Barat dengan ibukotanya Melak. Rasanya terakhir saya melintasi Melak di tahun 2002,saat akan ke Long Bagun untuk audit mutu di salah satu site perusahaan. waktu itu perjalanan sepenuhnya mengandalkan jalur sungai, karena jalur darat belum bisa dilalui. Perjalanan yang di rencanakan dimulai jam 8 pagi, karena wara wiri beberapa pejabat kantor yang juga ikut, akhirnya baru start pukul 11.30 siang. dengan lama perjalanan sekitar 9 jam, pastinya sampai di tujuan sekitar jam 9 malam. Sepanjang perjalanan sekitar 400 km ( kira kira segitu lah) mungkin hampir 50 % kondisi jalan nya rusak parah, 30 persen rusak dan hanya 20 % yang benar benar nyaman untuk dilalui. kondisi jalan sepanjang Simpang kota Tenggarong menuju Jonggon, sungguh memprihatinkan untuk dilalui, padahal kabupaten Kutai Kartanegara kan terkenal kaya raya, kenapa kondisi jalannya berbanding terbalik begitu? Mobil sempat mengisi BBM di perjalanan, ternyata pom bensin yang ada itu milik perusahaan Malaysia. Ya... di bilang bilang syukur juga, masih ada yang mau menjual bbm di tengah hutan dengan harga kota. Daratan antara Samarinda - kutai kartanegara dan kutai barat, di penuhi oleh tambang batu bara, dan perkebunan sawit. Cukup banyak perusahaan besar seperti Lonsum ( perkebunan) dan bukit asam (pertambangan) ikut menambang di wilayah tersebut. Logikanya dengan eksploitasi tersebut, daerah punya banyak dana untuk membuat jalan yang layak dilalui masyarakat. Tapi... yg terjadi justru sebaliknya. Apakah pejabat terkait tidak pernah melintasi jalan tersebut ketika inspeksi ke lapangan ? bisik bisik seorang rekan, pejabat nya kan naik heli, jadi ngga pernah tau kondisi jalannya. even tau pun rasanya tidak terlalu dipikirkan. ;-(( Memasuki kota Melak sekitar jam 8 malam, kondisi jalan sangat mulus, dan hampir tidak bisa mengenali kota kecil ini 10 tahun yang lalu, karena perubahannya luar biasa, jalan 2 jalur yang sangat lebar membelah kota, menghubungkan melak dan barongtongkok sepanjang 18 km. yang masih ku ingat dengan jelas dan tidak banyak berubah adalah pelabuhannya , dengan warung warung dan losmen berjajar di pinggir sungai. Karena acara nya di mulai besok pagi, jadi semalam apapun sampai di Melak , tidak mengapa, hanya tinggal istirahat setelah sebelumnya menikmati mie ayam ( rekomendasi seorang teman) yg lumayan enak. Esoknya, kami menuju kantor pusat pemerintahan yang rupanya berada di satu areal di barong tongkok. Melihat kondisi kota di pagi hari ( setelah semalam hanya melintasi saja) membuat lebih surprise, karena jika memang kota ini akan di kembangkan, ini adalah dasar yang bagus, jalan jalan yang lebar dan drainase yang baik minimal sebagai modal awal sebuah kota tertata. Hanya saja, di luar gedung pemerintahan, belum banyak gedung lain yang terbangun. jadi masih lebih banyak lahan kosong yang di isi semak belukar dan perkampungan /pemukiman penduduk. Selepas beracara, niat hati untuk mengunjungi beberapa teman semasa kuliah yang sdh menjadi pejabat di kota ini, akhirnya terwujud. Berkisah panjang lebar, sebelum aku harus ke pelabuhan untuk kembali ke samarinda, karena sudah diputuskan cukup satu kali melalui jalan buruk itu, berikutnya melalui jalur sungai menjadi pilihan yang lebih baik sambil bernostalgia, mengenang masa masa kuliah ketika sering mengunjungi daerah ini. Walaupun dengan jalur sungai waktu tempuh menjadi lebih lama. Ketika yang lain dengan jalur darat tiba jam 5 pagi di samarinda, aku baru sampai jam 11 siang. Tak apalah... daripada harus menyiksa fisik dan menyimpan kesal dengan jalan yang buruk, lebih baik meluruskan pinggang dan menatap bintang dari atas kapal.
Hore... banyak berita gembira di minggu kemarin, Tata di terima di cordova, Mas Tico lolos ke Olimpiade sains propinsi, Pa'de gontjang mau lebaran di Balikpapan ( setelah sekian puluh tahun tdk pernah sowan ke Bpp). Barusan, seorang keponakan laki laki telah lahir. Betapa Allah sayang pada kami....terimakasih ya.. Allah...

Diterima di Cordova

wuih.... penantian panjang selesai sudah, tanggal 20 april kemarin, tata resmi menjadi siswa baru SDIT Cordova, beserta ketiga sahabatnya dan seorang sepupu. Alhamdulillah.... semoga Allah menjadikan kebaikan dengan bersekolahnya Tata di situ. Hari ini daftar ulang dan mencoba seragam baru, para guru menyapa ramah dan menanyakan kabar mas astrico, semoga mereka tidak membanding bandingkan keduanya.