Selasa, 03 Mei 2011

Dynamic Of SubicS

Adalah wajar menemukan suatu kondisi yang tdk sejalan dengan keinginan kita, apalagi kondisi itu ada di antara sekian puluh anggota yang aktif maupun pasif terus memberi kontribusi bagi perjalanan sebuah komunitas.
____________________________

Setelah 34 etape ( etape 34 yg paling “melelahkan”) berhembus rumor bahwa suatu ketika communitas ini akan bubar, karena sudah mulai terlihat bibit bibit perpecahan dan pertentangan. Utamanya tentang rute rute dalam etape yang akan di jalani...
Tapi aku sangat meyakini, dengan kelapangan dada dan ketulusan hati untuk saling memberi dan menerima masukan dari semua pihak, justru kommunitas ini akan semakin kokoh. Karena.. di sinilah letaknya dinamika sebuah komunitas setelah sekian lama beraktifitas.

Perbedaan pendapat dan keinginan , merupakan hal yang sangat wajar diantara sekian puluh anggota. PR besar dari para ”sesepuh” dan semua anggota komunitas adalah bagaimana menyikapi perbedaan ini, bagaimana semua win win atau paling tidak bisa kompromi dengan kesepakatan-kesepakatan yang mengakomodir keinginan semua pihak.

Komunitas ini tumbuh dan berkembang dengan sangat alami, semua anggota bergabung tanpa intervensi dan paksaan, artinya semua sadar ketika bergabung dalam wadah ini, ada hal –hal yang mungkin tidak sesuai keinginan, tetapi jika itu bukan hal yang prinsipil dan dapat di terima, mengapa tidak?
Semua perbedaan pendapat dan keinginan, akan lebih mudah di sikapi jika dilandasi dengan niat tulus untuk menjaga keutuhan dan kekompakan dalam team, serta kebersamaan yang menyenangkan semua pihak. Itu saja Kuncinya.

Aku yakin, justru konflik lah yang akan membuat kokoh pondasi dari komunitas ini, dengan konflik, kita semua belajar untuk lebih menerima, menghargai, mengakomodir dan menjaga masing-masing hati untuk tetap tulus dan ikhlas dalam persahabatan.

Jika kondisinya adem ayem aja, kita tidak pernah tau, seberapa kokoh atau justru keropos dan rapuh kah ikatan di antara kita. Tidak pernah ada jalan yang mulus untuk sebuah keberhasilan. Termasuk keberhasilan membangun sebuah komunitas.Selalu ada ujian yang akan di hadapi, tetapi semua harus berpikir positif bahwa tidak ada aral yang dapat merobohkan ikatan kebersamaan ini.
Semoga semua dari kita menyadari prinsip komunitas yang di dengungkan yaitu community and solidarity , tentulah tidak berarti semua harus sama dalam bersuara dan berpendapat. Bukankah pelangi terlihat indah justru karena warna warni yang di tampakkan nya? Dan sebuah selendang sutra ditenun dari berbagai warna benang yang rela saling mengikat diri untuk menjadikan nya sebuah maha karya.

Bravo Subicers... Keep Enthusiasm