Kamis, 21 April 2011

Niat

Dalam sebuah hadist di sebutkan bahwa untuk sebuah niat baik, tetapi belum dikerjakan, maka Allah telah memberi "point" plus yang masuk dalam rekening pahala kita, tetapi untuk sebuah niat jelek, maka hanya ketika selesai dikerjakanlah Allah akan mengganjarnya tentu saja tercatat sebagai dosa. Jika diperhatikan dengan seksama, luar biasa ketentuaan Allah ini ( memang... mana ada sih ketentuan Allah yang biasa biasa aja, semua sangat luar biasa). Jadi, seseorang bisa saja berniat baik , tetapi kemudian tidak merealisasikan niatnya karena berbagai halangan , maka niat itu saja sdh menjadi kebaikan bagi dirinya. Pertanyaan nya adalah bagaimana jika kita berniat baik terus menerus, sementara tidak pernah merealisasikan, entah karena ketidakmampuan kita atau kealpaan kita atau ketidakseriusan kita? Apakah Allah masih tetap memberi point plus dan mencatat niat baik tersebut sebagai sebuah kebaikan untuk kita?

Mungkin banyak sekali orang merencanakan hal hal baik dalam kehidupannya, misalnya jika nanti gajian, maka akan bersedekah sekian ribu , membayar hutang-hutangnya, menyisihkan untuk zakat profesi sekian rupiah, membeli ini, itu... dll.
Saat ybs sdh memegang uang, maka yang di ingat pertama adalah membeli ini dan itu, dan menomor sekiankan atau bahkan melupakan urusan niat baik untuk bersedekah, membayar zakat profesi, membayar hutang....
Bagaimana reaksi Allah atas hal itu ? terhapuskan catatan plus yang sdh diberikan ketika ybs meniatkan hal yang baik tersebut?
(Ini menjadi pr untuk ditanyakan ke ustazah di ta'lim mingguan)

Ada yang ingin saya sharing dan Insya Allah akan menjadi pengingat bagi saya pribadi untuk seterusnya. Bahwa niat baik yang telah di canangkan dalam hati, harus segera kita realisasi dalam kesempatan pertama jika kita berkemampuan untuk itu. Jangan pernah menunda pelaksanaan niat baik, karena semakin kita tunda, maka semakin banyak godaan untuk tidak merealisasikan hal tsb.

2 minggu yang lalu, sepulang dari menjemput ibunda di bandara ( beliau baru pulang dari ibadah umroh), tiba-tiba saja keinginan untuk berhaji menggebu dengan sangat kuat di dalam hati. Maka sepanjang minggu, mencoba berkalkulasi, menghitung dan mengumpulkan jumlah simpanan dengan niatan untuk sebisa mungkin ikut ONH Plus yang menunggunya ( waiting list) tidak terlalu lama. Secara hitung-hitungan sih, jika harus menyetor keseluruhan biaya ONH plus jelas tidak cukup dana yang ada, walaupun sdh menguras semua tabungan dan mengclose asuransi .Tetapi niat ini harus di realisasi, jangan sampai sempat terkikis oleh waktu, karena setan ada di mana-mana kan untuk menggoda kita. Maka dengan mengucapkan bismillah, kami mendatangi kantor NRA ( biro perjalanan haji) dan meminta formulir pendaftaran, Alhamdulillah, kami hanya di minta bayar DP ( 50 % dari biaya ONH plus) dan sisa nya bisa di lunasi sampai sekitar mei tahun depan.
Maka , tanpa berpikir-pikir lagi ( semoga Allah menguatkan Iman kami)..., saya setorkan seluruh DP ( berdua dgn suami) dan sekarang kami menunggu info untuk nomor porsi keberangkatan. Untuk urusan pelunasan, biarlah Allah yang Maha Berkehendak dan Maha Kaya lagi Maka memberi rejeki akan mencukupinya.
Semoga Allah berkenan dan meridhoi upaya ini. amin....